Langsung ke konten utama

Resensi Novel Koala Kumal

Resensi Novel Koala Kumal


Judul Buku : Koala Kumal
Penulis : Raditya Dika
Tebal Buku : 250 halaman
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : 2015
Sinopsis
Raditya Dika adalah salah satu insan kreatif Indonesia yang karyanya selalu sukses diterima masyarakat. Kesuksesannya berawal dari aktivitas isengnya, yaitu nge-blogging. Tulisan di blognya lalu diadaptasi menjadi sebuah buku fiksi berjudul Kambing Jantan, yang merupakan hasil karya perdana Raditya Dika.
Saat ini Dika telah memiliki karya tulis fiksi sebanyak 7 buku. Perubahan drastis telah dialami olehnya, menulis bukan lagi menjadi aktivitas isengnya dan dia juga seseorang yang multi profesi. Kini dia berprofesi sebagai penulis, sutradara, komika (stand-up comedy), aktor, dan you tuber. Hebatnya Dika yaitu bisa memegang semua profesi dengan terkendali.
Pada tahun 2015 Raditya Dika merilis buku barunya yang berjudul Koala Kumal. Buku yang berkisah tentang manis pahitnya sebuah cinta. Seperti karya-karya sebelumnya, Dika mengemas dengan konsep drama cinta komedi.
Dalam bukunya, Raditya Dika mengutarakan tentang patah hati. Ada seseorang yang dahulu satu sama lain saling mengasihi rasa nyaman, namun dikala bertemu kembali rasa itu telah pudar. Dika menggambarkan hal itu dengan kisah seekor koala yang berimigrasi dari tempat tinggalnya di hutan. Namun saat seekor koala kembali ia kebingungan, karena hutan yang pernah menjadi tempat tinggalnya dahulu telah gundul akibat ulah manusia tidak bertanggung jawab.
Dan dari penggambaran imajinasi itu Dika memberikan judul buku barunya Koala Kumal. Jika sebelum-sebelumnya Dika selalu menuangkan komedi kasar dalam setiap karyanya, di buku Koala Kumal ini ia justru menuangkan komedi pakai hati. Karena Dika sendiri memiliki prinsip bahwa lucu itu tidak harus menggunakan komedi kasar, komedi pakai hati juga bisa untuk membuat kelucuan.
Koala Kumal menjelaskan bahwa patah hati merupakan suatu proses menuju taraf kedewasaan. Dalam patah hati janganlah kamu untuk mudah putus asa mengejar cinta. Meraih suatu harapan itu butuh perjuangan. So, dalam perjuangan cinta kamu harus bisa mempertahankan kenyamanan.
Kelebihan
Menuangkan kisah cinta yang sangat cocok untuk dibaca para remaja. Konsep temanya berbeda dengan buku-buku sebelumnya yang memang selalu sama. Menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami secara universal. Tata tulisan jauh lebih baik dibanding karya tulis perdananya “Kambing Jantan”.
Kekurangan
Secara menyeluruh kekurangan hanya pada tebal bukunya saja yang lebih tipis dari karya tulis lainnya.

KUNJUNGI JUGA BLOG SAYA YANG ISINYA KUMPULAN RESENSI NOVEL:https://ribhigustiadress.blogspot.com/2019/01/scroll-ke-bawah-untuk-selanjutnya.html

Komentar